Journal of Marine and Estuarine Science https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home <p><strong><em>Journal of Marine and Estuarine Science</em> (JMESc)</strong> is a scientific journal that focuses on research in the field of marine and estuarine science. JMESc studies related to marine and estuarine ecosystems, including but not limited to marine biology, ecology, oceanography, coastal resource management, marine environmental conservation, and technology and innovation in the fields of aquaculture and fisheries. We welcome original research articles, reviews, and short communications.</p> <p><strong>Focus and Scope: </strong></p> <ul> <li>Aquatic, marine and estuarine ecology</li> <li>Marine biology and conservation</li> <li>Physical, chemical and biological oceanography</li> <li>Marine and coastal resource management</li> <li>Ecosystem rehabilitation and restoration</li> <li>Technology and innovation in fisheries and marine sciences</li> <li>Marine social, economic and policy</li> </ul> <p><strong>Publication Frequency:</strong> Twice a year (<strong>April</strong> and <strong>December</strong>)</p> Faculty of fisheries and marine science and ISPIKANI West Sumatra en-US Journal of Marine and Estuarine Science ANALISIS KONTRUKSI DAN HASIL TANGKAPAN PUKAT PANTAI DI PASIE NAN TIGO https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home/article/view/6 <p>Pukat pantai, salah satu alat tangkap tradisional yang masih beroperasi di Kelurahan Pasia Nan Tigo. Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui spesifikasi alat tangkap pukat pantai yang beroperasi di Pasie Nan Tigo dan Untuk mengetahui jenis ikan dan ukuran ikan yang tertangkap serta untuk mengetahui daerah penangkapan dan jumlah hasil tangkapan. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesifikasi Alat tangkap pukat pantai yang ada di Pantai Pasia Jambak Kelurahan Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah memiliki 3 (tiga) bagian penting dari segi konstruksinya yaitu ada sayap, badan dan kantong dengan bahan jaring <em>polyetiline</em>. Daerah penangkapan dilakukan disekitar pantai kelurahan Pasie Nan Tigo dengan jumlah tangkapan terbanyak yaitu pada ikan Tamban (<em>Spratelloides gracillis</em>) dengan jumlah 800 ekor dengan berat 56,5 Kg, sedangkapan hasil tangkapan yang paling rendah yaitu pada udang (<em>Caridea</em>) dengan jumlah 150 ekor dengan berat 6,3 Kg.</p> Rio Naldi Bukhari Copyright (c) 2025 Journal of Marine and Estuarine Science 2025-07-05 2025-07-05 1 2 1 4 Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla serrata) https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home/article/view/7 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian jenis pakan yang berbeda yaitu Ikan Peperek (<em>Leiognathidae</em>), Udang Vaname (<em>Litopenaeus vannamei</em>), Cumi-cumi (<em>Loliginidae</em>), dan campuran dari ikan peperek, udang vaname, dan cumi-cumi. Terhadap pertumbuhan kepiting bakau (<em>Scylla serrata</em>), merupakan salah satu jenis komoditas laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga tingginya permintaan pasar terhadap kepiting bakau semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan pada Agustus sampai Oktober 2024 di Showroom Tuan Crab, Ulak Karang, Kota padang. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Parameter yang diamati yaitu Kelangsungan hidup, Pertumbuhan berat mutlak, Pertumbuhan panjang karapas, Pertumbuhan lebar karapas, Laju Pertumbuhan Spesifik, Tingkat <em>molting </em>kepiting bakau dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan A memberikan hasil terbaik terhadap Kelangsungan hidup 66.67±28.87%, pertumbuhan berat mutlak 32.00±19.29g, pertumbuhan panjang karapas 0.67±0.81cm, pertumbuhan lebar karapas 0.53±0.49cm, sedangkan perlakuan D memberikan hasil terbaik terhadap laju pertumbuhan spesifik 4.88±0.00%, dan perlakuan A memberikan hasil terbaik terhadap tingkat <em>molting</em> 0.20±0.58%. Kondisi kualitas air selama penelitian dapat dikategorikan layak untuk pertumbuhan kepiting bakau dengan salinitas 18-24 ppt, suhu 28-29°C, pH 6-7, dan DO 8-10mg/l. Pada penelitian ini dapat disimpulkan pentingnya pemberian jenis pakan dengang protein yang baik untuk mempercepat proses pertumbuhan kepiting bakau.</p> Arib Konova Amelia Sriwahyuni Lubis Copyright (c) 2025 Journal of Marine and Estuarine Science 2025-07-05 2025-07-05 1 2 5 17 Aspek Biologi Ikan Ngongai (Bagarius yarrelli) Dari Hilir Sungai Batang Jujuan Solok Selatan https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home/article/view/8 <p style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi ikan Ngongai, salah satu spesies ikan yang terancam punah akibat eksploitasi berlebihan. Keanekaragaman hayati yang tinggi dan nilai ekonomis ikan ini menjadi perhatian utama untuk keberlanjutan dan pelestariannya. Penelitian dilakukan pada Juni hingga Agustus 2024 menggunakan metode eksploratif, dengan pengambilan sampel ikan dan pengukuran parameter biologi meliputi panjang, berat, morfometri, nisbah kelamin, serta kualitas air sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi ikan Ngongai didominasi oleh jantan, dengan nisbah kelamin 2 :1 (14 individu jantan dan 6 individu betina). Pola pertumbuhan ikan jantan bersifat allometrik negatif (nilai b = 0,26), sedangkan betina menunjukkan pertumbuhan allometrik positif (nilai b = 2,82). Rata-rata faktor kondisi ikan betina lebih stabil dibandingkan jantan, mencerminkan alokasi energi yang konsisten untuk pertumbuhan tubuh dan reproduksi. Kondisi habitat Sungai Batang Jujuan juga mendukung kehidupan ikan dengan pH 6,5, suhu 29,1°C, substrat berbatu dan berpasir, serta kecepatan arus yang cukup deras. Analisis morfometrik menunjukkan perbedaan ukuran tubuh yang signifikan antara jantan dan betina, di mana betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar untuk mendukung kapasitas reproduksi. Pada penelitian ini dapat disimpulkan pentingnya upaya konservasi habitat, regulasi aktivitas penangkapan, dan domestikasi ikan Ngongai untuk menjaga kelestarian spesies ini. Pemantauan kualitas air dan habitat secara berkala juga diperlukan untuk mendukung keberlanjutan populasi ikan di ekosistem tersebut</span>.</p> Lukman Nulhakim Azrita Azrita Copyright (c) 2025 Journal of Marine and Estuarine Science 2025-07-05 2025-07-05 1 2 18 29 Fortifikasi Minyak Ikan Patin Pada Tepung Sisik Ikan Sebagai Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Garing (Tor tambroides) https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home/article/view/9 <p>Tepung dari limbah sisik ikan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan yang memiliki kadar protein dan mineral tinggi, tetapi memiliki kadar lemak rendah maka perlu fortifikasi dengan minyak ikan patin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek fortifikasi (0%, 2%, 4% dan 6%) pada tepung sisik ikan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan garing <em>(Tor tambroides).</em> Metode yang digunakan adalah metode experiment yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan tepung sisik ikan yang diperkaya dengan minyak ikan patin pada dosis berbeda memberikan pengaruh terhadap persentase pertumbuhan berat, pertumbuhan panjang, laju pertumbuhan harian, faktor kondisi relatif dan rasio konversi pakan. Namun, kelangsungan hidup tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara perlakuan (P&gt;0,05).</p> Adriansyah Adriansyah Hafrijal Syandri Copyright (c) 2025 Journal of Marine and Estuarine Science 2025-07-05 2025-07-05 1 2 30 37 Pengaruh Pemberian Dosis Molase Yang Berbeda Dengan Penambahan Em-4 Pada Media Ampas Tahu Terhadap Kelimpahan Dan Pertumbuhan Cacing Sutera (Tubifex Sp) https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home/article/view/13 <p>Cacing sutera (Tubifex sp.) merupakan pakan alami bernutrisi tinggi yang penting bagi pertumbuhan ikan, terutama pada fase larva. Namun, ketersediaannya di alam semakin menipis, sehingga budidaya terkontrol menjadi solusi yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian dosis molase yang berbeda dengan penambahan EM-4 pada media ampas tahu terhadap kelimpahan dan pertumbuhan cacing sutera. Metode yang digunakan meliputi pengujian berbagai dosis molase dan EM-4 serta pengamatan pertumbuhan cacing sutera. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan jalan keluar dalam meningkatkan produktivitas budidaya cacing sutera, sehingga penyediaan pakan alami ikan dapat dilakukan secara lebih stabil dan berkelanjutan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis berbeda dari molase berpengaruh terhadap jumlah dan biomassa cacing sutera.</p> Aulia Rahman Azrita Copyright (c) 2025 Journal of Marine and Estuarine Science 2025-07-05 2025-07-05 1 2 38 43 Pengaruh Pemberian Pakan Alami Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Ikan Cupang (Betta Fish) https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home/article/view/11 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengentahui pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda yaitu <em>Artemia</em> sp, <em>Tubifex</em> sp, <em>Culex </em>sp dan <em>Daphnia</em> sp. Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan cupang ( <em>Betta</em> sp ), penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. Metode yang digunakan adalah eksprimen dengan Rangcangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diamati adalah Kelangsungan hidup dan Pertumbuhan ikan cupang. Hasil penelitian ini adalah dapat disimpulkan bahwa perlakuan C (<em>Tubifex </em>sp), memberikan hasil yang terbaik terhadap kelangsungan hidup (86.66 ± 5.77%), pertumbuhan berat mutlak (2.93 ± 0.32g), &nbsp;pertumbuhan panjang mutlak (4,64 ± 0,80cm), dan laju pertumbuhan harian (4.09 ± 0.10g). karna memiliki tekstur yang halus dan mudah dicerna oleh Ikan cupang (<em>Betta</em> Sp) dan bisa digunakan dalam keadaan beku dan memiliki protein yang cukup tinggi.</p> Rizki Ramadan Siregar Hendra Kusuma Copyright (c) 2025 Journal of Marine and Estuarine Science 2025-07-05 2025-07-05 1 2 45 54 KARAKTERISTIK ALAT TANGKAP JARING INSANG (Gill Net) DI CONCONG LUAR KECAMATAN CONCONG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home/article/view/10 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik alat tangkap jaring insang (gill net) yang digunakan oleh nelayan di Concong Luar, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan observasi langsung dan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gill net yang digunakan nelayan memiliki spesifikasi dan konstruksi yang sederhana, dengan ukuran mata jaring 3 inci dan panjang jaring 70 meter. Hasil tangkapan utama terdiri dari ikan pelagis kecil seperti Beliak Mata (Pristigasteridae) dan Ikan Pirang (Setipinna tenuifilis), serta udang laut (Metapenaeus monoceros). Ikan Beliak Mata menjadi hasil tangkapan terbanyak dengan jumlah 189 ekor pada trip pertama. Analisis penyusutan panjang tali ris menunjukkan adanya penurunan sebesar 6,67% setelah empat trip penangkapan, yang disebabkan oleh gesekan dengan air, tekanan dari pergerakan jaring, dan paparan sinar UV. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gill net merupakan alat tangkap yang efektif dan ramah lingkungan jika digunakan dengan pengelolaan yang tepat, termasuk pembatasan jumlah alat tangkap dan pengaturan zona tangkapan.</p> Wahyu Pratama Yuspardianto Copyright (c) 2025 Journal of Marine and Estuarine Science 2025-07-05 2025-07-05 1 2 56 60 STUDI MERISTIK IKAN PARROT (Scarus sp) DI KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT INDONESIA https://jmesc.bunghatta.ac.id/index.php/home/article/view/12 <p>Kondisi terumbu karang yang sehat tidak lepas dari peran ikan kakatua sebagai spesies herbivora pemakan alga dan tumbuhan air lainnya yang menempel pada terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek meristik ikan kakatua (Scarus sp) hasil tangkapan nelayan Kepulauan Mentawai. Penelitian dilakukan di Pulau Siberut dan Pulau Sikakap, Kepulauan Mentawai. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Desember 2024 sampai dengan Maret 2025. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk menganalisis parameter meristik ikan kakatua (Scarus sp) asal perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lokasi perairan Kepulauan Mentawai di Kabupaten Siberut Selatan (Stasiun I) dan Kabupaten Sikakap (Stasiun II). Analisis meristik ikan kakatua dilakukan dengan melihat kisaran angka per karakter meristik dan mencocokkannya dengan buku identifikasi. Jumlah Jari-jari Sirip Dorsal (D) D.IX.10 D.IX.10 Jumlah Jari-jari Sirip Anal (A) A.III.9. A.III.9 Jumlah Jari-jari Sirip Dada (P) D.13 D.13 Jumlah Jari-jari Sirip Perut (V) V.I.5 V.I.5 Jumlah Jari-jari Sirip Ekor (C) C.19 C.19. Hasil analisis meristik ikan kakatua dari dua lokasi pengambilan sampel, yaitu Kabupaten Siberut Selatan dan Kabupaten Sikakap, menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik spesies <em>Scarus rubroviolaceus</em>.</p> Yora Arungla’bi Suparno Suparno Harfiandri Damanhuri Copyright (c) 2025 Journal of Marine and Estuarine Science 2025-07-05 2025-07-05 1 2 61 66